Sambiloto tanaman yang bermanfaat

Nama  ilmiah dari Sambiloto adalah andrograpis paniculata.

Termasuk kedalam family tumbuhan Acantaceae. Nama daerahnya papaitan.

 

Tumbuhan ini memiliki berbagai sifat yang bermanfaat bagi manusia. Diantaranya sebagai antipiretik (menurunkan panas/panas dalam), antiracun, anti radang, dan anti bengkak.

 

Obat ini merusak sel tropocyt dan tropoblast, berperan dalam kondensasi cytoplasma dari sel tumor, piknosis dn menghancurkan intiselnya. Tumbuhan ini efektif untuk infeksi dan merangsang phagositosis. Mempunyai efek hipoglikemik, hipoterminan, diuretik, antibakteri dan analgesik.


Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan zat yang berguna bagi kesehatan manusia. Diantaranya laktone dari cabang dan daun berupa deoxy andrographolide, neoanrographolide, 14deoxy-11, 12 didehydroandrogapholide dan hormoandrographolide. Flavonoid dari akar berupa polimetoxyflavone, andrographin, panicolin, mono-o-methilwithin dan apigenin-7, 4-dimethyl ether, alkane, ketone, aldehyde, kalium, kalsium, natrium, dan asam kersik. Andrograpolida sekurangnya-kurangnya 1%,-kalmegin, zat amorf dan hablur kuning, pahit sampai sangat pahit.

 

 Berdasarkan berbagai literatur hasil penelitian dan pengalaman dari berbagai daerah dan Negara, tumbuhan ini dapat mengobati penyakit typus abdominalis, disentri basiler, diaer, flu, sakit kepala, demam, panas, radang paru, radang saluran napas, TBC par,batuk rejan, darah tinggi, infeksi mulut, amandel, radang tenggorokan, kencing manis, kencing nanah (gonorrhoea), kolesterol dan asam urat, demam.

 

 

RESEP SAMBILOTO :

Kencing manis

Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gela, tambahkan gula batu secukupnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas

Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan selama 3 – 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 1/3 bagian.

Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 – 4 kali sehari.

Typus

30 gram sambiloto segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sendok makan madu, diminum

 

Khasiat Temulawak

Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) merupakan tumbuhan tahunan yang hidup merumpun dan berbatang semu berupa gabungan beberapa pangkal daun yang terpadu. Tiap batang memiliki 2-9 helai daun, bunganya berukuran pendek dan lebar, warna putih atau kuning tua dan pangkal bunga berwarna ungu. Tumbuhan ini dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara bergantian yang keluar dari rimpangnya. Rimpang induk dapat memiliki 3-4 buah rimpang. Warna kulit rimpang cokelat kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna daging rimpang oranye tua atau kuning. Rimpang temulawak terbentuk di dalam tanah pada kedalaman sekitar 16 cm. Tiap rumpun umumnya memiliki 6 buah rimpang tua dan 5 buah rimpang muda. Temulawak berkhasiat untuk mencegah dan mengatasi beraneka macam penyakit. Berbagai khasiat dari temulawak, antara lain, gangguan lever, mencegah hepatitis, meningkatkan produksi cairan empedu, membantu pencernaan, mengatasi radang kandung empedu, radang lambung dan gangguan ginjal. Selain itu, temulawak juga bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi, anemia/kurang darah, melancarkan peredaran darah, gumpalan darah, malaria, demam, campak, pegal linu, rematik, sakit pinggang, peluruh haid, keputihan, sembelit, ambeien, menambah nafsu makan, batuk, asma, radang tenggorokan, radang saluran nafas, radang kulit, eksim, jerawat, meningkatkan stamina, radang kandung empedu dan batu empedu. 1. Untuk gangguan lever, gunakan 25 gr temulawak dan 30 gr daun serut/mirten direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, saring dan airnya diminum selagi hangat. 2. Pada radang sendi, rematik, pegal linu, ambil 25 gr temulawak berikut 20 gr jahe merah direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum. 3. Untuk peluruh haid, gunakan 25 gr temulawak diblender dengan air secukupnya, saring lalu tambahkan madu secukupnya dan diminum. 4. Bila sakit radang kandung empedu, gunakan 30 gr temulawak diiris-iris lalu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum. 5. Untuk mengatasi batu empedu, gunakan 25 gr temulawak, 30 gr meniran dan gula aren secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum. 6. Menurunkan kadar kolesterol tinggi, gunakan 20 gr temulawak kering ditumbuk halus lalu diseduh dengan air panas secukupnya dan diminum hangat-hangat. 7. Mengatasi masalah radang lambung, gunakan 30 gr temulawak dipotong kecil-kecil lalu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum. 8. Mengobati batuk dan radang saluran nafas, gunakan 25 gr temulawak diparut, tambahkan air matang secukupnya, saring lalu tambahkan madu secukupnya dan air perasan 1 buah jeruk nipis, kemudian diminum. 9. Untuk meningkatkan nafsu makan, ambil 25 gr temulawak, 10 gr asam jawa dan gula merah secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, saring dan diminum. Lakukan resep ini dua kali sehari secara teratur. Sedangkan, untuk penyakit berat/serius disarankan untuk tetap konsultasi ke dokter. Oleh: Prof HM Hembing Wijayakusuma Sumber : Suara Karya

KANKER PAYUDARA DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN TAPAK DARA

*** Pengobatan dan pencegahan secara medis terhadap penyakit kanker payudara melalui pengangkatan tumor, kemoterapi atau radioterapi, diakui oleh para pakar sering ditemui kendala. Pasalnya, tak seberapa lama seusai pengobatan, kankernya bisa timbul kembali.

Pakar penyakit kanker Walter H Lewis, dalam Medical Botany, menyebutkan, ada beberapa faktor yang berperan dalam tumbuhnya kanker payudara. Antara lain gangguan hormonal (terutama estrogen pada wanita), luka berat, kegagalan dalam perawatan setelah kehamilan, penyakit peradangan tumor jaringan ikat (fibrocytis) dan gangguan virus pada kelenjar susu.

Berkaitan dengan kejadian- kejadian seperti ini, sebagian penderita kanker payudara mengubah cara pengobatan dengan tanaman (herb therapy) dengan bermacam-macam alasan. Cara pengobatan alternatif dengan tanaman ternyata banyak membantu para penderita, sehingga dilakukanlah upaya-upaya penelitian dalam bidang etnobotani maupun farmakologinya, terhadap beberapa tumbuhan yang digunakan.

Penelitian yang mulai dilakukan pada tahun 1938, awalnya dengan obyek penelitian tanaman “colchium autumnale” yang diketahui mengandung alkaloid colchine. Namun sayangnya, konon penelitian terhadap tanaman jenis ini tidak memuaskan para peneliti alias mengecewakan mereka. Maka mereka mengalihkan obyek penelitian pada tanaman “tapak dara” yang menunjukkan adanya tanda-tanda mampunya tumbuhan ini berperan sebagai penyembuh kanker payudara.

Dikenal sebagai tanaman hias

Di Indonesia sendiri tapak dara dikenal sebagai tanaman hias yang menarik karena bunganya yang berwarna indah. Di tiap-tiap daerah nama tapak dara berbeda-beda. Di Jawa, misalnya, orang menyebutnya sebagai kembang tembaga, pakurame, tapak doro, dan bunga serdadu. Di Sumatera orang menyebutnya dengan ruru-ruru dan rumput jalang. Sedangkan masyarakat Sulawesi menyebutnya dengan naula sindapor, sementara masyarakat Maluku menyebutnya usia.

Tapak dara (catharan thusroseus) merupakan tumbuhan terna menahun dari famili apocynaceae (kamboja-kambojaan). Tanaman yang berasal dari Amerika Tengah ini bisa tumbuh dari daerah dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tapak dara juga dikenal sebagai tanaman yang tidak sulit diperoleh, karena ia dapat diperbanyak dengan cara menanam bijinya, menyetek batangnya atau bisa juga menyetek akarnya.

Dari studi etnobotani di beberapa daerah di negara lain, hasil penelitian tapak dara menggembirakan dalam upaya pengobatan. Elli Lily, Svoboda, Noble dan Beer dari salah satu laboratorium Universitas Western, Ontario yang melakukan ujicoba berkali-kali, ternyata hasilnya dinyatakan positif.

Dari hasil ujicoba itu, tapak dara dapat digunakan sebagai bahan pencegah dan penumpas sel kanker. Menurut para peneliti dari Kanada tersebut, beberapa senyawa alkaloid dari ekstrak kasar tapak dara secara drastis mampu menurunkan jumlah sel darah putih, khususnya butir-butir dalam protoplasma (granulum) pada tikus percobaannya. Ekstrak tadi juga sangat menekan aktivitas sumsum tulang pada tikus yang menderita leukemia.

Luar biasa

Dari pengamatan invitro, pengaruh senyawa aktif tapak dara yang melawan sel darah putih ternyata sangat luar biasa. Senyawa tadi juga aktif menghalangi perkembangan sistem sirkulasi tumor. Dengan pengembangan teknologi akhirnya tapak dara berperan penting pada komersialisasi produk vinblastine dan vincristine sebagai senyawa anti kanker secara kemoterapi.

Sutarno dan Radjiman dalam Medicinal and Poisonous Pants I (1999) melaporkan, selain vinblastine dan vincristine, tapak dara juga mengandung alkoloid turunan, seperti vendicine dan vinorelbine. Dua senyawa pertama merupakan senyawa antimitoties yang kerjanya terikat pada kelenjar dan saraf, dengan mencegah pembelahan sel kumparan. Kedua sel ini menghalangi pembelahan inti sel-sel normal yang berkembang menjadi sel-sel kanker. Dengan melalui proses induksi sel kanker ini dapat berkembang biak sehingga dapat meluas ke jaringan di sekitarnya dalam bentuk benjolan (metafase).

Vinblestine digunakan sebagai bahan pengobatan penyakit leukemia, sedangkan vincristine digunakan sebagai bahan pengobatan leukemia akut, pembengkakan limpa, kanker cabang tenggorokan (broncial cancer), perkembangan tumor ganas pada ginjal (nephroblastomas) kanker payudara (interaducta carcinoma) dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf maupun otot (rhabdomysarcoma).

Vindecine adalah senyawa semi sintetis jadian dari vinblastine yang digunakan pada pengobatan akibat bertambahnya sel darah putih pada kelenjar getah bening (acut lympathic leukemia), khususnya pada anak-anak. Selain itu juga digunakan dalam pengobatan pembengkakan setiap kelenjar getah bening (lymphomas) yang biasanya sulit disembuhkan. Bisa juga dipakai oleh penderita tumor pigmen yang kulitnya mengalami bercak-bercak hitam (melanomas).

Sutarno dan Radjiman juga melaporkan besarnya kandungan alkaloid total di dalam daun tapak dara, yaitu berkisar antara 0,70 persen hingga 0,82 persen. Untuk memperoleh 50 miligram vincristine dibutuhkan satu ton daun kering tapak dara. Sedangkan pada seluruh bagian tanaman antara 0,2-1 persen.

Beberapa senyawa utama bisa dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit lain, misalnya leurisine dan vindoline yang dipakai sebagai bahan pengganti insuline, karena berpengaruh pada penurunan kadar gula darah (hipogleukemia) penderita diabetes.

Tapak dara, buah adas dan pulasari

Dalam upaya penyembuhan kanker payudara, tapak dara memerlukan jenis tumbuhan lain seperti buah adas dan kulit kayu pulasari. Bahkan takarannya pun perlu diatur, yaitu 22 lembar tapak dara, buah adas dan kulit kayu pulasari secukupnya. Cara membuat ramuannya dengan mencuci terlebih dulu ketiga bahan tersebut hingga bersih, kemudian direbus dalam air sebanyak tiga gelas. Tambahkan gula merah secukupnya dan biarkan air mendidih hingga tinggal setengahnya. Setelah dingin, saringlah dengan saringan teh. Minumlah ramuan ini tiga kali sehari (pagi, siang, malam), masing-masing setengah gelas.

Drs Samiran dari Laboratorium Fitokimia, Balitbang Botani (Herbarium) LIPI Bogor, memiliki catatan menarik. Seorang guru SDN di Bogor bernama Ibu Sri (49 tahun), terbebas dari rongrongan penyakit kanker payudaranya yang telah diderita selama dua tahun. Ibu Sri sembuh total setelah meminum ramuan tapak dara yang dicampur buah adas dan kulit kayu pulasari selama hampir dua bulan.

Adas dan pulasari merupakan jenis tanaman yang mengandung senyawa anethol dan kumarin. Kedua senyawa alkaloid itu digunakan untuk memperbaiki rasa dan pewangi oleh industri obat, jamu, bumbu, tapal gigi, dll. Sedangkan senyawa kumarin berkhasiat sebagai obat sariawan, penguat lambung dan kejang lambung.(emon).

Sumber : http://www.bkkbn.go.id

Aspeni Keluarkan Direktori Tanaman Hias

Untuk format buku akan mengambil contoh seperti halnya buku telepon, sehingga mempermudah pencarian. Iklan juga akan masuk di dalamnya. Untuk terbitan pertama akan dicetak sekitar 500 buah,” kata Retna.
Distribusi akan diberikan gratis, karena biaya oprasional dan cetak diambilkan dari iklan dan donasi penggemar flora. Untuk lokasinya, direktori ini akan ada di lokasi-lokasi yang dibutuhkan, seperti perpustakaan, dinas-dinas, komunitas tanaman hias, dan para pengusaha.
 
Penuhi Permintaan Petani dan Eksportir
Penghobi tanaman hias sering bingung, kemana mereka akan menjual koleksinya. Begitu juga dengan para buyer dari luar negeri yang sering keliru dan bertanya kemana mereka mencari tanaman hias. Dari situ, jelas para pebisnis dan penghobi bingung, karena tak ada daftar khusus mengenai kebutuhan yang mereka cari.
Direktori adalah satu solusi tepat yang memberikan semua kebutuhan tentang tanaman hias, baik untuk menjual maupun membeli yang segera dirilis oleh Asosiasi Pengusaha dan Petani Flora Indonesia (Aspeni) Jatim. Di situ, akan diberikan tentang daftar pedagang tanaman hias yang dipisahkan berdasarkan jenis dan lokasi.
Sekretaris Aspeni Jatim dan Ketua Tim Direktori – Ir Dwie Retna Suryaningsih, mengaku sejak dulu Jatim cukup menonjol sebagai sumber budidaya tanaman hias. Para pelaku industri yang ada di dalamnya, baik pengusaha, pedagang maupun petaninya, dinilai mempunyai kualitas dan kuantitas memadai. Bahkan nilai estetika dan seni juga banyak hadir pada produk yang ditawarkan.
“Kita bahkan sudah mampu melakukan ekspor dan itu membuktikan kualitas tanaman tak kalah dengan produksi negara lain,” imbuh Retna.
Hanya dalam realisasinya di lapangan, ternyata banyak kebingungan yang muncul dari berbagai organisasi flora saat pembeli dari luar negeri datang. Sebab, tak ada daftar khusus yang memuat keberadaan produk tanaman hias bisa dibeli. Akibatnya, banyak pesanan tak bisa dipenuhi, terutama dari jumlah yang diinginkan.
“Kami akhirnya sepakat untuk menerbitkan direktori sebagai panduan. Buku ini bisa jadi yang pertama di Indonesia, selain yang sudah dikeluarkan oleh Dinas Pertanian pusat, tapi sifatnya masih sangat umum,” ujar Retna. “Keputusan ini dilakukan dari beberapa pertemuan yang cukup a lot, terutama untuk menentukan klasifikasi tanaman dan pelaku di dalamnya,” lanjutnya.
Direktori yang tebalnya direncanakan sekitar 100 halaman ini akan menggunakan kertas ukuran A5. Komposisinya diisi 50% database tanaman hias, termasuk nama, alamat, dan spesialisasi dari grower atau petani. Sementara 25% diisi oleh pedagang, 10% dari pengusaha sarana dan produksi. Sisanya terdiri dari jasa-jasa lain terkait.
“Jumlah itu belum pasti, karena data yang masuk masih harus diverifikasi. Untuk format buku akan mengambil contoh seperti halnya buku telepon, sehingga mempermudah pencarian. Iklan juga akan masuk di dalamnya. Untuk terbitan pertama akan dicetak sekitar 500 buah,” kata Retna.
Distribusi akan diberikan gratis, karena biaya oprasional dan cetak diambilkan dari iklan dan donasi penggemar flora. Untuk lokasinya, direktori ini akan ada di lokasi-lokasi yang dibutuhkan, seperti perpustakaan, dinas-dinas, komunitas tanaman hias, dan para pengusaha. Target jangka pendek yang diinginkan adalah pembentukan jaringan dari pelaku tanaman hias.
Sebab, saat ini sebagian besar pedagang dan petani tanaman hias berasal dari sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) yang kesulitan mengembangkan pasar, sehingga dari buku ini diharapkan bisa jadi satu panduan untuk melakukan pengembangan usaha.
Toga Sirait, Ketua Gabungan Pedagang Tanaman Hias Kayoon Surabaya, menyambut positif dengan keluarnya direktori tentang tanaman hias. Sebab, saat ini pendataan dari Dinas Pertanian masih menitik-beratkan pada pertanian tanaman pangan. Sedangkan di sektor florikultura masih sedikit.
“Kapasitas kami sudah termasuk dalam UKM yang berpotensi dan mampu ekspor. Munculnya direktori ini akan mempermudah pengusaha untuk melakukan strategi bisnis dan mapping,” ungkap Toga. [wo2k]

Dari : tabloidgallery.wordpress.com