Puring Efektif Menyerap Timbal

Timah hitam atau Pb merupakan unsur polutan berbahaya yang bisa terisap oleh tubuh melalui pernapasan. Dampaknya akan semakin buruk jika yang terkena adalah anak-anak. Logam ini bisa merusak sistem syaraf dan pencernaan.
 
Hasil Penelitian UII

YOGYAKARTA – Pohon Puring merupakan tanaman yang memiliki daun paling baik dalam menyerap unsur plumbum (Pb/timah hitam/timbal) yang bertebaran di udara terbuka (2,05 mgr/liter).

Penyerap terbaik kedua adalah daun pohon beringin (1,025 mgr/liter). Oleh karena itu, dalam rangka mengurangi kadar logam berat di udara, misalnya yang berasal dari buangan kendaraan bermotor, pemerintah dan masyarakat disyarankan memperbanyak penanaman dua jenis pohon tersebut.

Hal itu dikatakan dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Pembangunan UII Yogyakarta, Dr Ir Suparwoko MURP kemarin (29/11) di gedung Rektorat UII Jl Kaliurang Km 14,5. Dia juga menyambut baik upaya pemerintah terkait gerakan serentak menanam 89 juta pohon menjelang pelaksanaan Konverensi Perubahan Iklim di Bali, Desember mendatang.

Hanya saja, menurut dia, aksi serentak yang dimulai Rabu lalu (28/11) di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, oleh Presiden SBY itu hendaknya tidak hanya ditujukan untuk mengurangi kerusakan iklim terkait pemanasan global (Suara Merdeka, 29/11 halaman 2).

Logam Berat

Namun juga dimaksudkan untuk mengurangi unsur atau partikel logam berat. Sebab, berdasar penelitiannya bersama dosen kimia UII, Ir Feris, pembangunan pesat perkotaan dan pedesaan serta peningkatan jumlah kendaraan bermotor, mengakibatkan kandungan logam berat di udara semakin banyak. Akhirnya, muncul berbagai gangguan kesehatan.

Timah hitam atau Pb merupakan unsur polutan berbahaya yang bisa terisap oleh tubuh melalui pernapasan. Dampaknya akan semakin buruk jika yang terkena adalah anak-anak. Logam ini bisa merusak sistem syaraf dan pencernaan.

Bahkan, mengutip hasil penelitian PBB, 1999, Pb bisa mengakibatkan anak-anak kehilangan rata-rata empat poin IQ dalam usia tujuh tahun.

Padahal, kestabilan ekologi sama pentingnya dengan kestabilan ekonomi. ”Apalah artinya keberhasilan pembangunan ekonomi dan fisik, jika rakyat sakit-sakitan,” ujarnya.

Hasil kajian bioreduktor cemaran logam berat timbal (Pb) pada tanaman lanskap jalan di kawasan perkotaan Yogyakarta, sangat mengejutkan.

”Dari empat titik penelitian, ternyata tingkat kandungan Pb di udara sudah sangat membahayakan,” ujarnya.

Selain itu, juga diketahui bahwa dari empat tanaman, yaitu puring, beringin, tanjung, dan ketapang. Pohon tanjung bisa menyerap 0,505 mgr/liter, daun ketapang tidak bisa menyerap Pb, dan yang terbaik adalah daun pohon puring. Jadi, lanjutnya, bisa dibayangkan kondisi kota-kota besar yang tidak dilengkapi dengan pepohonan penyerap unsur tersebut. (P58-72)

Jumat, 30 Nopember 2007
Sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0711/30/ked02.htm

 

Tinggalkan komentar